Kurikulum 2013

Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu “curir” yang berarti berlari dan “curere” yang artinya tempat berpacu. Dengan demikian, istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish dalam memperoleh medali.

UU No 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan.”
Kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak yang produktif di dalam kehidupan bermasyarakat (Hilda Taba dalam Nasution, 2003).  Jadi, dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan suatu perencanaan yang dibuat untuk mencapai tujuan, serta cara yang mesti dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.

Seperti yang kita ketahui bahwa kurikulum selalu mengalami perubahan. Perubahan kurikulum dipengaruhi oleh perkembangan zaman yang dilihat dari perkembangan budayanya seperti teknologi yang semakin marak, dan terus mengeluarkan produk terbaru dengan inovasi yang berbeda. Berkembangnya teknologi mengharuskan pendidikan juga berkembang agar didapat keseimbangan diantara keduanya yaitu pendidikan dan teknologi. Sebagai contoh, pendidikan tidak berjalan maksimal tanpa teknologi yang fungsinya sebagai fasilitas yang mendukungnya, dan sebaliknya teknologi tidak akan berkembang tanpa adanya pendidikan karena teknologi merupakan hasil dari pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan.

Perubahan kurikulum terjadi baru-baru ini, yaitu dari kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013.

Kemendikbud dalam uji publik kurikulum 2013 menjelaskan bahwa kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004 dimana kemampuan yang harus dimiliki peserta didik meliputi 3 ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang dirancang untuk menyiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan di masa depan mereka.

Pengembangan kurikulum 2013 ini seperti yang dijelaskan Permendikbud No 70 Tahun 2013 yaitu “Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.” Kurikulum 2013 tentunya berorientasi ke arah perbaikan, perbekalan bagi peserta didik dalam menghadapi dunia yang sebenarnya, dimana nantinya peserta didik akan mengalami persaingan di dalam dunia nyata untuk memperebutkan lapangan pekerjaan seperti di bidang pendidikan, industri, perdagangan, pemerintahan dan sebagainya. Perubahan zaman akan menuntut kemampuan yang lebih baik dari peserta didik, kemudian permintaan SDM semakin meningkat. Permintaan SDM yang meningkat mau tak mau akan berimplikasi pada permintaan mutu dan kualitas pendidikan yang juga harus lebih baik dan maksimal.

Selanjutnya di dalam kurikulum 2013, paradigma pendidikan berubah yaitu pembelajaran yang terpusat pada siswa (student center) menggantikan pembelajaran lama yang terpusat pada guru (teacher center). Kemudian pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran aktif (active learning), dimana dalam proses penilaiannya meliputi tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Referensi

Kemendikbud. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Nasution, S. Asas – Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.

UU Sistem Pendidikan Nasional. 2003. UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Leave a comment